1. Ruang lingkup matematika untuk
pendidikan menengah adalah sebagai berikut.
1. Bilangan, meliputi: eksponen dan
logaritma, barisan dan deret, barisan dan deret tak hingga.
2. Aljabar meliputi: persamaan dan
pertidaksamaan linier, sistem persamaan dan pertidaksamaan linier , persamaan
dan fungsi kuadrat, matriks, relasi dan fungsi, fungsi suku banyak,
fungsi trigonometri, fungsi pangkat dan logaritma, matriks, program linear,
fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan garis lurus, bunga majemuk,
angsuran, anuitas, pertumbuhan, dan peluruhan, matriks dan vektor.
3. Geometri, meliputi:
transformasi,diagonal ruang, diagonal bidang, bidang diagonal, lingkaran.
4. Trigonometri.
5. Statistika dan peluang, meliputi:
pengolahan data, penyajian data, ukuran pemusatan dan penyebaran, mencacah,
frekuensi relatif, peluang dan distribusi peluang.
6. Logika, meliputi induksi matematika.
7. Kalkulus, meliputi: limit, turunan,
integral tentu dan tak tentu.
2. Kompetensi merupakan seperangkat
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu
program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
3. Pembelajaran pada mata pelajaran
Matematika didesain untuk mengaitkan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan Tujuan
Pembelajaran.
4. Ada tujuh prinsip pembelajaran menurut
NRC (dalam Kemdikbud, 2014-c) di mana guru dapat mengorkestrakan kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian yang efektif.
1. Belajar dengan pemahaman
terfasilitasi ketika pengetahuan dikaitkan dengan dan disusun melingkupi konsep
utama dan prinsip-prinsip dari sebuah disiplin.
2. Pengetahuan awal siswa merupakan
titik tolak untuk terjadinya pembelajaran yang efektif.
3. Belajar metacognitif (memonitor diri
sendiri, self- regulated learning) untuk peningkatan prestasi.
4. Pengenalan tentang keragaman
kemampuan siswa penting untuk antisipasi dalam proses belajar dan pembelajaran
yang efektif.
5. Keyakinan siswa tentang kemampuan
belajar mempengaruhi kesuksesan pembelajaran siswa.
6. Kegiatan dan latihan praktis di mana
orang terlibat selama proses pembelajaran membentuk apa yang siswa pelajari.
7. Interaksi sosial yang didukung
memperkuat kemampuan siswa belajar dengan pemahaman.