Jumat, 04 November 2016

Ruang Lingkup Matematika SMA

1.    Ruang lingkup matematika untuk pendidikan menengah adalah sebagai berikut.
1.    Bilangan, meliputi: eksponen dan logaritma, barisan dan deret, barisan dan deret tak hingga.
2.    Aljabar meliputi: persamaan dan pertidaksamaan linier, sistem persamaan dan pertidaksamaan linier , persamaan dan fungsi kuadrat,  matriks, relasi dan fungsi,  fungsi suku banyak, fungsi trigonometri, fungsi pangkat dan logaritma, matriks, program linear, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan garis lurus, bunga majemuk, angsuran, anuitas, pertumbuhan, dan peluruhan, matriks dan vektor.
3.    Geometri, meliputi: transformasi,diagonal ruang, diagonal bidang, bidang diagonal, lingkaran.
4.    Trigonometri.
5.    Statistika dan peluang, meliputi: pengolahan data, penyajian data, ukuran pemusatan dan penyebaran, mencacah, frekuensi relatif, peluang dan distribusi peluang.
6.    Logika, meliputi induksi matematika.
7.    Kalkulus, meliputi: limit, turunan, integral tentu dan tak tentu.
2.    Kompetensi merupakan seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
3.    Pembelajaran pada mata pelajaran Matematika didesain untuk mengaitkan antara Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator, dan Tujuan Pembelajaran.
4.    Ada tujuh prinsip pembelajaran menurut NRC (dalam Kemdikbud, 2014-c) di mana guru dapat mengorkestrakan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian yang efektif.
1.    Belajar dengan pemahaman terfasilitasi ketika pengetahuan dikaitkan dengan dan disusun melingkupi konsep utama dan prinsip-prinsip dari sebuah disiplin.
2.    Pengetahuan awal siswa merupakan titik tolak untuk terjadinya pembelajaran yang efektif.
3.    Belajar metacognitif (memonitor diri sendiri, self- regulated learning) untuk peningkatan prestasi.
4.    Pengenalan tentang keragaman kemampuan siswa penting untuk antisipasi dalam proses belajar dan pembelajaran yang efektif.
5.    Keyakinan siswa tentang kemampuan belajar mempengaruhi kesuksesan pembelajaran siswa.
6.    Kegiatan dan latihan praktis di mana orang terlibat selama proses pembelajaran membentuk apa yang siswa pelajari.

7.    Interaksi sosial yang didukung memperkuat kemampuan siswa belajar dengan pemahaman.